Senin, 21 Januari 2013

BAB 1 PROPOSAL PENELITIAN FAZRAH


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mengajar. Secara detail, dalam Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2003 Pasal 3 menyatakan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU Sisdiknas, 2003: 5). Definisi ini membangun paradigma baru tentang praktik pendidikan yang lebih menekankan pada proses belajar mengajar. Fokus utama kegiatan pendidikan tidak lagi hanya sebatas mengutamakan peran guru, melainkan harus melibatkan berbagai profesi pendidik dan berbagai pihak terkait. Suasana belajar harus menyentuh berbagai aspek perkembangan peserta didik.
Berbicara mengenai pendidikan merupakan hal yang kompleks karena sering mengalami berbagai persoalan yang menjadi sandungan dunia pendidikan. Melihat tuntutan-tuntutan pendidikan yang semakin tinggi menyebabkan ketidakseimbangan antara tuntutan dan hasil yang dicapai.
Mutu pendidikan merupakan arah yang diharaapkan untuk mencapai tujuan dari UU No. 23 Tahun 2003 tadi. Tekanan antara kemampuan dan capaian hasil dari pendidikan terkadang tidak sejalan dalam pencapian mutu pendidikan. Hal ini tentu akan menyebabkan tekanan bagi siswa yang dapat mengganggu.
Tekanan-tekanan tersebut dapat menyebabkan dampak buruk bagi siapa saja yang mengalaminya terlebih rentan pada siswa yang menginjak masa remaja. Tekanan tersebut tentu rentan mengakibatkan siswa mengalami stress. Bersyukur jika orang ynag mengalami tekanan kemudian dapat membentengi diri dari ancaman stress. Namun bagaimana nasib orang-orang yang belum bisa mereduksi ancaman stress tersebut? Bahkan tak jarang Kasus bunuh diri yang terjadi setiap tahunnya kerap kali memakan korban, khususnya adalah siswa sebagai generasi harapan Bangsa. Hal ini terjadi tidak lain adalah ketidakmampuan siswa mencapai tuntutan-tuntan kehidupan, terlebih lagi persoalan Ujian Nasional yang setiap tahunnya menjadi ceremony urgen bagi siswa yang menjadi prasyarat kelulusan dibangku pendidikan formal baik ditingkatan SMP maupun SMA dalam mutu pendidikan.
Setiap tahunnya siswa harus melewati ceremony yang menyeramkan dimata mereka. Saat-saat mendekati Ujian Nasional adalah waktu yang menegangkan bagi para siswa. Tak jarang siswa yang mengalami kegalauan dan stress yang menimpa dirinya. Tak jarang pula siswa yang mengalami kasus bunuh diri ini diakibat dari ketidakmampuannya memenuhi tuntutan Ujian Nasional. Dari tuntutan yang harus dipenuhi oleh siswa terkadang menimbulkan tekanan dan konflik yang mengganggu stabilitas dirinya. Banyak siswa yang mengalami stress dan akibatnya memilih jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya. Semua ini terjadi karena kekeliruan mindset dari siswa. Hal ini tentu bertentangan pula dengan tujuan pendidikan, yang justru mengaharpakan lahirnya generasi-generasi yang baik dari sisi keimanan Kepada Tuhan Yang Maha Esa juga berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Oleh karena itu, stress siswa perlu untuk direduksikan. Stress tentu dapat menggagu produktifitas kerja dan belajar siswa. National safety Council (2004: 2) mendefinisikan “stress sebagai ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spriritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut”. hal tersebut didukung oleh Looker dan Gregson (2005: 44) yang menyatakan bahwa “stress dapat didefinisikan sebagai sebuah keadaan yang kita alami ketika ada sebuah ketidaksesuaian antara tuntutan-tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya”.
Untuk itu perlu diupayakan suatu solusi yang dapat dilakukan untuk membantu  siswa dalam mereduksi stress yang dialaminya yaitu dengan menggunakan teknik relaksasi dengan menggunakan metode bimbingan kelompok. Teknik relaksasi adalah satu diantara teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mereduksi stress siswa. Dengan adanya teknik Relaksasi ini diharapkan siswa dapat mereduksi dan mengontrol stress yang dialaminya dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sehingga dia tidak akan mengalami kesulitan dalam memperoleh prestasi seperti yang diharapkan
Untuk mengetahui pengaruh teknik Relaksasi terhadap stress siswa, maka dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Teknik Relaksasi Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Kelompok Terhadap Stres Siswa Kelas Tinggi Dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMA Negeri 1 Gorontalo”.

1.2  Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini yaitu :  (1) stress siswa cenderung meningkat. (2) merasa cemas dan takut gagal dalam bertindak sehingga mempengaruhi siswa menjadi pribadi yang takut salah dan tidak mau mencoba.

1.3  Rumusan Masalah
Dengan adanya identifikasi masalah, maka rumusan masalahnya yaitu :
a.       Apakah terdapat pengaruh teknik Relaksasi terhadap stress siswa kelas tinggi di SMA Negeri 1 Gorontalo?
b.      Apakah terdapat pengaruh teknik Bimbingan Kelompok terhadap stress siswa kelas tinggi di SMA Negeri 1 Gorontalo?
c.       Apakah terdapat perbedaan pengaruh Relaksasi dan Bimbingan Kelompok terhadap stress siswa kelas tinggi di SMA Negeri 1 Gorontalo?

1.4  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a.       Untuk mengetahui pengaruh teknik Relaksasi terhadap stress siswa kelas Tinggi di SMA Negeri 1 Gorontalo.
b.      Untuk mengetahui pengaaruh teknik Bimbingan Kelompok terhadap stress siswa kelas tinggi di SMA Negeri 1 Gorontalo.
c.       Untuk mengetahui perbedaan pengaruh teknik Relaksasi dan Bimbingan Kelompok terhadap stress siswa kelas tinggi di SMA Negeri 1 Gorontalo.

1.5  Manfaat Penelitian
a.   Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa menambah khasanah berpikir bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan pengaruh teknik Relaksasi terhadap stress siswa di sekolah.
b.   Manfaat Praktis
Memberikan  sumbangan  pengetahuan  yang  lebih  kepada guru pembimbing  (konselor)  mengenai  cara  mereduksi stres siswa, dan memperkaya pengetahuan dan wawasan siswa dalam melaksanakan teknik Relaksasi dalam mereduksi stres ketika berada di sekolah.