Selasa, 08 Mei 2012


RANCANGAN INSRTUMEN PENELITIAN
PERILAKU PEMALU SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Fazrah Suleman
NIM: 111 410 025

  1. INSTRUMEN PENGUMPUL DATA
  1. Jenis Instrumen
Jenis instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah instrumen kecerdasan sosial dengan menggunakan skala pengukuran “skala Guttman”. Melalui skala Guttman akan diperoleh jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”. Data yang diperoleh berupa data dikotomi.
Pernyataan dalam instrumen berupa pernyataan positif dan penyataan negatif. Untuk setiap pernyataan positif diberi skor 1 untuk yang menjawab “ya” dan 0 untuk yang menjawab “tidak”. Sedangkan setiap penyataan negatif diberi skor 0 untuk yang menjawab “ya” dan skor 1 untuk yang menjawab “tidak”.
Pernyataan
Jawaban
Skor
Positif (+)
ya”
1
tidak”
0
Negatif (-)
ya”
0
tidak”
1

  1. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi instrumen kecerdasan sosial dikembangkan dari definisi operasional variabel penelitian yang di dalamnya terkandung aspek-aspek indikator untuk kemudian dijabarkan dalam bentuk pernyataan.

  1. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL (DOV)
Bahwa pemalu (shyness) adalah suatu sifat bawaan atau karakter yang dibawa sejak lahir yang juga merupakan hasil belajar atau respond terhadap suatu kondisi tertentu.
Ada yang mengartikannya sebagai sesuatu yang "aneh", "hati-hati", "curiga" dan sebagainya. Definitifnya, pemalu sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang dimana orang tersebut sangat peduli dengan penilaian orang lain terhadap dirinya dan merasa cemas karena penilaian sosial tersebut, sehingga cenderung untuk menarik diri.
Kecenderungan menarik diri ini sudah dimulai sejak masa kanak-kanak, bahkan sejak bayi. Kita dapat melihat ada bayi-bayi yang menangis jika didekati orang atau tidak mau untuk dipegang. Sebaliknya ada juga bayi-bayi yang tidak pemalu, mereka membiarkan diri mereka berada dekat orang lain, dan tidak menolak digendong oleh orang yang tidak dikenal.
Sifat pemalu dapat menjadi masalah yang cukup serius sebab akan menghambat kehidupan anak, misalnya dalam pergaulan, pertumbuhan harga diri, belajar, dan penyesuaian diri. Umumnya ciri anak pemalu ialah terlalu sensitif, ragu-ragu, terisolir, murung, dan juga sulit bergaul. Jadi mereka perlu diberi bantuan.
Aspek kecerdasan emosi yang dimaksud dalam penelitian ini diambil, adalah:
Perilaku pemalu. Rasa malu adalah emosi yang dipahami umum tetapi sedikit. Semua orang merasa ambivalen atau sadar diri dalam situasi sosial baru.. Namun, pada rasa malu dapat mengganggu perkembangan sosial optimal dan membatasi belajar anak-anak.













KISI-KISI INSTRUMEN PERILAKU PEMALU SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
Aspek emosi negatif
Indikator
pernyataan
jumlah
(+)
(-)

Perilaku pemalu
1. siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan baru
2
1
3
2. siswa mampu berbicara di depan banyak orang
1
2
3
3. siswa mampu berpikir positif terhadap dirinya
2
1
3
4. Siswa mampu menampilkan diri dengan efektif ketika berinteraksi dengan orang lain
2
1
3



Aspek Kecerdasan Emosi
Indikator
Pernyataan
Keterangan
Saran/komentar
Memadai
Tidak memadai

Perilaku Pemalu
1. siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan
1. saya mampu untuk menyesuaikan diri dengan teman (+)
2. saya merasa sulit untuk bergaul dengan teman-teman (-)
3. saya mampu untuk bersosialisasi dengan orang lain (+)




2. siswa mampu berbicara di depan banyak orang
4. saya merasa malu ketika berbicara di depan umum (-)
5. saya senang dengan adanya diskusi (+)
6. saya merasa pesimis dengan keadaan saya (-)



3. siswa mampu berpikir positif terhadap dirinya
7. saya yakin saya mempunyai potensi untuk meraih impian saya (+)
8. saya bingung memahami diri saya sendiri (-)
9. saya mampu berfikir rasional (+)



4. Siswa mampu menampilkan diri dengan efektif ketika berinteraksi dengan orang lain
10. Saya menggunakan bahasa yang baik dan benar saat berbicara dengan orang lain (+)
11. Saya merasa gugup saat mengungkapkan pendapat (-)
12. Saya lancar dalam mengungkapkan pendapat pada orang lain (+)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar